I. Pandangan Umum Manajemen Strategik

Apa definisi Manajemen Strategik?

Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Ini terdiri atas 9 (Sembilan) tugas penting:

  1. Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumusan umum tentang maksud keberadaan (purpose), filosofi (Philosophy), dan tujuan (goal).
  2. Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi intern dan kapabilitasnya.
  3. Menilai lingkungan ektern perusahaan, meliputi pesaing dan factor-factor kontesktual umum.
  4. Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumber dayanya dengan lingkungan ekstern.
  5. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.
  6. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum (grand strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki.
  7. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.
  8. Mengimplementasikan pilihan strategik dengan cara mengalokasikan sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian atara tugas, SDM, struktur, teknologi, dan system imbalan.
  9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi pengambilan keputusan yang akan datang.

Manajemen, seperti yang ditunjukkan oleh 9 poin di atas, meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian atas kepurusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan strategi.

Strategi diartikan oleh para manajer sebagai rencana mereka yang bersekala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Dimensi-dimensi Keputusan Strategik

Biasanya isu-isu strategik memiliki dimesi-dimensi berikut:

  1. Membutuhkan keputusan dari manajemen puncak.
  2. Membutuhkan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar.
  3. Mempengaruhi kesejahteraan jangka panjang perusahaan.
  4. Berorientasi ke masa depan.
  5. Biasanya mempunyai konsekuensi multifungsional atau multibisnis.
  6. Mengharuskan perusahaan mempertimbangkan lingkungan ekstern.

 

Tiga Tingkat Strategi

Hirarki pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan biasanya terdiri dari tiga tingkat:

  1. Tingkat korporasi, merupakan puncak pengambil keputusan, utamanya terdiri dari dewan direksi dan eksekutif kepala.
  2. Tingkat bisnis, utamanya terdiri dari para manajer bisnis dan korporasi.
  3. Tingkat fungsional, utamanya manajer-manajer produksi, wilayah, dan fungsional.

Karakteristik Keputusan Manjemen Strategik

Pada tingkat korporasi cenderung lebih berorientasi kepada nilai (value oriented), lebih konseptual, dan kurang kongkrit dibandingkan pada tingkat bisnis dan funsional.

Keputusan tingkat bisnis membantu menjembatani keputusan di tingkat korporasi dan tingkat fungsional. Umumnya meliputi keputusan tentang lokasi pabrik, segmentasi pemasaran dan cakupan geografisnya, serta saluran distribusi.

Keputusan tingkat fungsional mengimplementasikan strategi keseluruhan yang dirumuskan di tingkat korporasi dan bisnis, menyangkut isu operasional yang berorientasi pada tindakan berjangka pendek serta resiko rendah.

 

Formalitas dalam Manajemen Strategik

Siapakah Pembuat strategi? 

Tim manajemen strategik yang ideal terdiri dari atas para pengambil keputusan dari tiga tingkat dalam perusahaan (korporasi, bisnis, dan fungsional).

Karena keputusan strategik mempunyai dampak besar atas suatu perusahaan dan menuntut komitmen besar atas sumber daya perusahaan, para menajer puncak harus memberikan persetujuan akhir bagi tindakan strategik.

Pada perusahaan-perusahaan besar, pada umumnya ada departemen perencanaan yang dikepalai oleh seorang direktur perencanaan korposari. Pada perusahaan berukuran sedang seringkali menugasi sedikitnya satu orang staf purna wkatu untuk memimpin kegiatan pengumpulan data strategik. Sedangkan pada perusahaan yang kecil, perencanaan strategik seringkali dipimpin oleh seorang pejabat atau sekelompok pejabat yang ditunjuk sebagai komisi perencanaan.

Apa Manfaat Manajemen Strategik? 

  1. Kegiatan perumusan strategik memperkuat kemampuan perusahaan mencegah masalah.
  2. Proses manajemen strategik menghasilkan keputusan yang lebih baik karena interaksi kelompok menghasilkan strategi yang lebih beragam dan karena peramalan didasarkan pada bermacam-macam spesialisasi anggota kelompok meningkatkan kemampuan menyaring pilihan.
  3. Keterlibatan karyawan dalam perumusan strategi meningkatkan pemahaman mereka akan adanya hubungan produktivitas-imbalan di setiap rencana strategik dan, dengan demikian, mempertinggi motivasi mereka.
  4. Senjang dan tumpang tindih kegiatan di antara individu dan kelompok berkurang karena partisipasi dalam perumusan strategi memperjelas adanya perbedaan peran masing-masing.
  5. Penolakan terhadap perubahan berkurang. Meskipun para peserta dalam perumusan strategi mungkin tidak lebih senang dengan keputusan mereka sendiri ketimbang jika keputusan diambil secara otoriter, kesadaran mereka yang lebih besar akan parameter-parameter yang membatasi pilihan membuat mereka lebih mau menerima keputusan ini.

Apa Resiko-resiko Manajemen Strategik?

Manajer harus terlatih untuk menanggulangi tiga macam konsekuansi negatif yang tidak diinginkan akibat keterlibatan mereka dalam perumusan strategi.

  1. Waktu yang digunakan manajer untuk proses manajemen strategik dapat menimbulkan dampak negatif atas tanggung jawab operasional mereka.
  2. Jika para perumus strategik tidak terlibat secara dekat dalam implementasinya, mereka mungkin mengelakkan tanggung jawab individual atas keputusan yang diambil.
  3. Para manajer strategik harus mampu mengantisipasi dan menanggapi kekecewaan para bawahan yang berpartisipasi atas harapan-harapan yang tidak menjadi kenyataan.

Apakah Pandangan Eksekutif tentang Manajemen Strategik?

Secara umum perusahaan melihat manajemen strategik sebagai alat penolong untuk mencapai kinerja secara evolusioner ataupun revolusioner dalam meningkatkan kecanggihan dan mencapai efektifitas biaya.

Para eksekutif memandang manajemen strategik sangat penting bagi keberhasilan indivudial maupun perusahaan.

 

BAGAIMANA PROSES MANAJEMEN STRATEGIK?

Perusahaan berbeda-beda dalam proses yang mereka gunakan untuk merumuskan dan mengarahkan kegiatan manajemen strategik. Perencana yang lebih canggih seperti GE, P&G, IBM, telah mengembangkan proses yang rinci ketimbang perencana lain. Perusahaan dengan banyak produk, pasar, atau teknologi cenderung mengggunakan sistem manajemen yang lebih rumit.

 

aPAKAH KOMPONEN MODEL MANAJEMEN STRATEGIK?

Misi Perusahaan adalah tujuan unik yang membedakannya dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan cakupan operasinya. Secara ringkas, misi menguraikan produk, pasar, dan bidang teknologi yang digarap perusahaan yang mencerminkan nilai-nilai dan prioritas dari para pengambil keputusan strategiknya.

Profil Perusahaan menggambarkan kuantitas dan kualitas sumber daya keuangan, manusia, dan fisik perusahaan. Menilai kekuatan dan kelemahan manajemen dan struktur organisasi perusahaan. Membandingkan keberhasilan masa lalu perusahaan saat ini guna mengidentifikasi kemampuan masa depan perusahaan.

Lingkungan Ekstern,  diperhatikan sebagai tiga segmen yang berinteraksi: lingkungan operasional, industri, dan lingkungan yang jauh.

Analisis dan Pilihan Strategik, proses ini dimaksudkan untuk menyediakan kombinasi sasaran jangka panjang dan strategi umum yang secara optimal akan memposisikan perusahaan dalam lingkungan eksternnya untuk mencapai misi perusahaan.

Sasaran Jangka Panjang, adalah hasil yang diharapkan suatu organisasi dalam kurun waktu beberapa tahun. Misalnya: profitabilitas, ROI, posisi saing, kepemimpinan teknologi, dll.

Strategi Umum, adalah rencana umum dan menyeluruh mengenai tentang tindakan-tindakan utama yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai sasaran jangka panjang dalam suatu lingkungan yang dinamik.

Sasaran Tahunan, merupakan hasil yang ingin dicapai oleh organisasi dalam kurun waktu satu tahun.

Strategi Fungsional, setiap fungsi bisnis atau divisi membutuhkan rencana tindakan yang spesifik dan terpadu.

Kebijakan, adalah keputusan bersifat umum yang telah ditetapkan sebelumnya yang menjadi pedoman atau menjadi pengganti bagi pengambilan keputusan manajerial yang bersifat repetitif (berulang).

Melambagakan Strategi, artinya keseluruhan strategi haruslah meresap ke dalam kehidupan sehari-hari perusahaan agar dapat terimplementasi secara efektif. Empat elemen organisasi merupakan sarana fundamental untuk melembagakan strategi perusahaan: 1-struktur, 2-kepemimpinan, 3-kultur, dan 4-imbalan.

Pengendalian dan Evalusasi,  bahwa implementasi strategi harus dipantau untuk mengetahui sejauh mana sasaran perusahaan tercapai.